Jumat, 13 Februari 2009

Do'a ke tiga

Do’a (3)
-untuk kakakku-

Dengan menyebut AsmaMu
Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

Setelah semua perawan tuntaskan rawatnya atas diri jenaka
Dan kupu-kupu menyatakan kesamaannya : jaman Sang Penuai
Aku ingin meremahkan seluruh yang tertelan sebagai diam
Dalam do’a

Pertama
Ampuni aku atas semua yang bukan renjanaMu

Ya Allah
Limpahkanlah salam termesra sebanyak yang tak mungkin kudengar
Di seluruh rengkuhMu atas jagad reronta
Kepada junjungan hamba, Sang Musthafa hingga peluk Jibril di gua Hira

Ya Allah
Sepanjang jaga hingga rebahnya
Dahlia itu mengejankan diri dan gerahnya
Adalah yang tertuai oleh sore sebagai kepatuhan yang rahasia
Sungguh takut melanggar arif suaraMu
Yang meneguhkan lela harap terpagi sebagai tembang Jawa
Merambahi jelang hati selangkah kecil biduk dara

Ya Allah
Setiap pergantian ruang yang tertuju
Punai kecilMu itu tak henti berkabar pada semestanya
Dengan senyum dan tawa dia tebarkan janji penyatuan Sang Mula
Dan diamnya adalah lantak semua goda karena gumamnya
Sungguh hanya sendu yang menata diri dalam rumah taatMu
Yang merangkaikan ruang waktu pelabuhan bagi pelayar
Mengganti garam udara dengan sejuk angin gunung rautnya

Ya Allah
Limpahkanlah teduh ajiMu terjera seluas yang tak mungkin kueja
Di seluruh agungMu atas semua ketakmuskilan takdirMu
bagi kakakku

Ya Allah
Setelah semua kumandang firmanMu menjelma sebagai sunyi cahaya
Limpahkanlah lembut cahayaMu
Atas cahaya jiwa kakakku

Ampuni aku
Di seluruh kegelapan hatiku

Maha Sempurna Engkau
Yang mengabadikan Diri sepanjang hari
Dalam patuh tunduk semesta oleh semestaMu


Jatiwaringin, 19 Desember 2003

Tidak ada komentar: