Ketepatan ukuran, merupakan sebuah ide yang mendasar bila kita bekerja dengan benda kerja berupa kayu. Seorang tukang kayu yang baik mampu mengukur konsumsi kayu untuk sebuah benda ciptaannya. Demikian juga rubaiyat berikut ini. Ide dasarnya adalah mengambil inti sari "Sang Tukang Kayu" dalam berkarya . Dibuat lebih bebas. Sesuai dengan cita rasa kemerdekaan, HAM dan cinta yang terpelihara, betapa pun sederhananya.
Ide memerdekakan kata, sebagaimana pemberian muatan baru yang lebih fungsional pada kayu, merupakan ide berikutnya. Ya, memerdekakan kata, sehingga kata dapat benar-benar menjadi alat dan media pendaya guna makna. Jika anda perhatikan dengan seksama, kata pertama pada baris pertama, diulang kehadirannya pada baris terakhir, namun dengan bentuk kata ulang. Silahkan anda rasakan getar-getar nuansa kata yang telah termerdekakan dengan memfokuskan perhatian pada kata tersebut.
Azam
Azam pagi petang tualang
Meraut waktu ruang membasi derita
Harap untai hutang musim lunas lelabuh
Julang diri azam-azam renta perasa jejalan
(the)Beauty chance
(the)Beauty chance is glimmering
Pearlike almost time
Naking sense all you straight for
Emptying space-out taking the beauty chances
Candra
Candra ibu saksi
Janji langit cengkeram sangkar besi
Ufuk petang sepuhkan malam
Cadari janji candra-candra taruhan diri
Indah
Indah matamu bentangan kolam
Tempiasan angin hujan rindu sujudnya
Tepimu langgam jawa peran keibuan
Untaikan maram indah-indah rasa mengajuk pelan
Janji
Janji terajuan hidup
Parang seja kawah pelangi
Mantramlah laki peraja
Terayun terbelah janji-janji
Kerja
Kerja menatah langit pualam
Menjelma kilap pipi dara fajar
Pendarnya pinta perjaka atas payung keibuan
Hingga melebah madu kerja-kerja diri lepuhan
Lampah
Lampah malam senyum sekawan
Iring azam larung dendam
Siapa lebih wanita dari setiamu
Separasmu lampah-lampah seteguh karang
Mata
Mata yang matahari berkubang sawah
Sebaris ruh menata warna hinggap dewasa
Siapa lah lebih dendam atas rawat sang cipta ?
Aliri mata-mata lanjarkan kedalaman makna
Nilai
Nilai yang permata memasa
Memaruhi makna selayang burung
Meraih hati berang meraja
Rayu lara nilai-nilai diri melela
Pikiran
Pikiran elus alur punggungku bicara
Ulamkan matahari penuh
Jelakan sudutnya riap bata
Emban waktu pikiran-pikiran tangkupnya
(the) Queen
(the) Queen is blinking the sentence
By her senses of love for tomorrow which never end
All the lines never spoken then
Keeping dearest queens silent in the secret One
Sari
Sari kalungan masa
Sesal-kecewa punah sempurna
Sesabar sembah sebayang kartika
Hadirkan aliran pijar sari-sari pendar pintanya
Terang
Terang bulan permata merantu
Membajang ratu tawang jiwa
Perempuan berpeluk masa sebentar dini
Jemput terang-terang bulan terkini rengkuhannya