barangkali laguku terlalu pendek
hendak melukiskan matahari, embun, angkasa dan gunung
dalam sepatah kata
sejenak waktu
padahal tak pernah sua
barangkali laguku terlalu maya
hendak melambungkan nada, irama, ritme dan syair hujan
dalam sebait cita
serengkuh makna
lalu kita pun terserah
pada entah...
jejari waktu menganyam punah
jemparing kala memanah sergah
Jumat, 30 Juli 2010
Puisi Cinta
Cinta,
sungguh tiada kata
yang mampu
ungkap ruh indahmu
setiap sepi
kau rajut
jadi helai lembut perasa
gaung suara
kau pauhkan
jadi rona merah pipi dara
di sendirimu pun
kau gerakkan riak rindu
penyambung haru satu
pada setiap sua
kau kabarkan berita teraya
dari jejalan penempuhmu
hingga udaramu
adalah pergantian hati demi hati
yang tak pernah lekang
dari buai sayu ibu
pucuk daun kelapa
lambaikan engkau
memanggil diri
dan di baliknya engkau menyaru
agar jelang hati
dengan gegasmu
Cinta.....
Tambun, 23 Juni 2010
sungguh tiada kata
yang mampu
ungkap ruh indahmu
setiap sepi
kau rajut
jadi helai lembut perasa
gaung suara
kau pauhkan
jadi rona merah pipi dara
di sendirimu pun
kau gerakkan riak rindu
penyambung haru satu
pada setiap sua
kau kabarkan berita teraya
dari jejalan penempuhmu
hingga udaramu
adalah pergantian hati demi hati
yang tak pernah lekang
dari buai sayu ibu
pucuk daun kelapa
lambaikan engkau
memanggil diri
dan di baliknya engkau menyaru
agar jelang hati
dengan gegasmu
Cinta.....
Tambun, 23 Juni 2010
Langganan:
Postingan (Atom)