Jumat, 17 Juli 2009

Hari Ke dua



( Libur pekan ini semusim penuh

Mentari tropika mengajuk lembut

Hinggap di coklat bumi manusia dan metamorfosa )


Ya Tuhan Yang Maha Bersayap Sengsara

Kau campakkan diriMu dalam sendiriMu

Padahal seluruh pedati telah sedia patuh untukMu

Dan sujud sang biduk kikuk menyapa asmaMu

Di atas tanah runtah laut ufuk naga

Betapa pun kami masih pengabdiMu Ya Rabbi

Kami masih pendambaMu Ya Rabbi


Hingga rahasia itu tak berwaktu kecuali waktuMu

Hingga cinta itu tak berhandai taulan kecuali azaliMu

Kami mesti menemukan kesadaran baru

Karena Engkau tentu tak benar-benar sungguh dengan periMu


Ya Rabbi

Belailah lagi ranah hati kami

Yang rindu menyuruk di sebalik kukuh pendirianMu

Menyelinap dari saga HendakMu


Ampuni kami, Ya Rabbi

Mata kami terlalu sembab oleh peri selainMu

Hati kami terlalu pekat oleh selain rinduMu

Biarkan kami jelang lagi rindu mulaMu itu Ya Rabbi

Atas bentangan semesta rawan

Sebergegas ibu jumpai udara luar rumah terjenaka

Bagi bayi-bayi di buai gendongannya, bajang gunung


Ampuni syarat kami, Ya Rabbi

Manjakan kami lagi

Yang kanak termanja dari semua derita